Pages

Sabtu, 15 Oktober 2011

Ketika Hidup Begitu Sulit

Pembaca yang baik hatinya, Yang selalu menginginkan kebaikan dalam diri dan orang lain lain, Yang senantiasa berusaha menjadi orang yang bermanfaat bagi oran lain, bvagi kehidupan, Yang senatiasa mengusahakan kebaikan-kebaikan. Penulis brharap pembaca sekalian sedang berada dalam kebaikan ,kebahagiaan yang menentramkan. Wah panjang banget kalimat pembukanya hehe.. wah maaf-maaf ni ya. penulis memang gitu, punya cara-cara tersendiri untuk membuat sebuah kata pendek menjadi panjang gitu, yah semoga aja pembaca tidak merasa bosan dengan panjangnya kalimat itu hehe.. Mohon dimaklumi kan penulis bukan seoran novelis handal yang mampu merangkai kata dengan mudahnya hehe. Bahkan tulisan ini tercipta juga sebagai salah satu ajang belajar buat penulis untuk dapat menyampaikan sesuatu dengan baik dan dapat diterima. Nah maka dari itu penulis akan sangat senang jikalau pemmbaca bersedia memberi sebuah kritikan dari yang sederhana sanoai yang teramat pedas hehe.. ih ngeri.. wah koq tulisannya banyak "hehenya dan .. nya (baca titik-titik)" ya.. yah sebagai pengetahuan aja ketika penulis menuliskan itu sebenarnya penulis sedang kehabisan kata-kata untuk mencurahkan judul. Wah-wah penulis yang aneh.. biarin kan ini tulisanku sendiri whe.. makanya situs ini diberi nama beraniblakblakan hehe.. Kenapa begitu? Hal tersebut dilakaukan tidak lain karena hasil evaluiasi penulis terhadap diri sendiri setelah berhari-hari, berbulan-bulan dalam kehidupan yang "begini-begini saja" dan merasa sangat sulit untuk berubah menjadi seorang yang bermanfaat yang berpengaruh seperti temen-temen lain yang begitu mudahnya untuk menjadi seorang yang kelihatan sangat berpengaruh dalam organisasi:).

Bagiku ini merupakan sebuah awal untuk mencoba mensiasati kelemahan supaya tetep bisa naik tangga seperti temen-temen lain yang sudah duluan, tapi Aku yakin Beliau, Yang serba Maha mengetahui keinginan dihati ini. Penulis juga menyadari bahwa pasti tiap hal yang ada dalam kehidupan ini, tiap hal yang ada pada tiap orang selalu bernilai positif atau baik, Jikalau kita mendapai semua itu jelek, kesalahan itu, kecacatan itu tidaklah terletak pada Beliau Yang Serba Maha pasti kesalahan itu terletak pada kita sendiri karena kita tidak bersedia meluangkan waktu untuk BERPIKIR. Kenapa demikian? Begitu pentingkah BERPIKIR itu? yah sangtlah penting karena BERPIKIRLAH  yang membedakan manusia dengan makhluk-makhluk lain ciptaanNYA. Percaya atau tidak BERPIKIR-lah yang telah mengubah beberapa orang dalam kehidupan ini menjadi seseorang yang sangat berpengaruh bahkan memanjangkan kehidupan. Maksudnya? kamu nanya? jadi gini Bro.. Mungkin hidupnya tubuh seseorang itu tidaklah lama sekitar puluhan tahun namun tidaklah demikian adanya kawan.. Jikalau pemabca sulit untuk memahami bahwa kehidupan itu tidak hanya sepanjang kehidupan tubuh, kawanku dapat mengambil contoh dari orang-orang besar yang kawan kenal. Bisa jadi mereka memang sudah meninggal secara fisik namun nama mereka tetap dikenang beribu-ribu tahun hingga sekarang. Tiap generasi kehidupan bisa jadi mengenalnya, Nah itu merupakan salah satu contoh sederhana penjagaan Sang Maha tentang kehidupan sesorang meskipun contoh ini belum dapat mewakili logika bahwa kita tetap hidup seperti sekarang ini ketika pembaca sedang membaca tulisan ini akan tetapi ada beberapa perbedaannya. Mau memiliki pemahaman yang lebihtentang hal tersebut? pelajarilah agama teman-teman sekalian. Jikalau tidak ada hal yang menjelaskan hal tersebut maka saya jamin agama tersebut bukanlah agama namun hanya budaya atau adat. Penulis memohon maaf jika tanpa basa-basi menuliskan hal tersebut yah memang begitulah. Agama memang seharusnya menjelaskan tentang hal tersebut.

Jika suatu agama tidak juga memberi kabar tentang kehidupan setelah kematian bearti tidak Ada yang menciptakan dong? Ada banyak hal yang dapat menjelaskan tentang hal tersebut namun karena keterbatasan penulis maka hanya disampaikan seperti tiu dulu. Tenang aja pada posting-posting berikutnya akan penulis coba untuk membahas  tentang parameter kebenaran suatu agama semoga bermanfaat bagi pembaca dalam rangka mencari arti kehidupan atau pemaknaan tentang kehidupan.

lanjut lagi kembali ke judul tentang ketika hisup begitu sulit. Pertama-tama mungkin silakan pembaca tanya pada diri sendiri, Bagaimana kehidupan pembaca apakah berjalan mulus tanpa kerikil kehidupan atau bahkan tusukan duri dalam kehidupan itu? Memang benar sekali bahwa terkadang kehidupan itu terasa begitu berat baik karena masalah ekonomi, tanggung jawab atau apalah tentang segala hal yang membuat hidup kita tidak nyaman. namun jika kita mau BERPIKIR seperti yang dijelaskan sebelumnya, kesulitan itu mungkin akan sedikit berkurang atau bahakan kesulitan itu tidak terasa yang ada hanyalah kebahagiaan. hehe.. masa? benar? bohong kali? yah memang bohong kalau kehidupan itu hanyalah kebahagiaan untuk orang yang memiliki hati yang buruk atau hati yang tidak mengenal Sang Pemberi Hidup.

Pembaca yang baik hatinya, perlu suatu keyakinan, perlu suatu kekuatan yang Maha dahsyat untuk tetap berada dalam kebahagiaan dalam berbagai kondisi. Hal tersebut mungkin diraih ketika kita dekat dengan Sang Maha tersebut. Karena Beliau-lah yang memiliki kebahagiaan itu. Beliaulah yang menanamkan kebahagiaan, ketenangan dihati tiap makhluk.

Jika saat ini pembaca sedang kebingungan dan gundah gulana yakinlah bahwa semakin larut malam itu tanda bahwa pagi hendak datang, setelah dasar sesuatu yang paling dalam yang sudah tidak ada lagi dasar-dasar lainnya tinggallah naik kepermukaan, bahwa setiap kesulitan selalu ada kemudahan diakhirnya, jangan menyerah, jangan putus asa, tetaplah berharap, tetaplah berusaha hingga datanglah pertolongannNya. Jika pertolongan pun tidak juga datang mungkin itu pertanda bahwa kita sedang berada pada posisi salah hingga perlu kita pahami untuk berubah menjadi lebih baik baik keyakinan, cara hidup atau apalah pasti ada yang harus diperbaiki.

Pembaca yang haus akan kebenran, kesulitan itu sebenarnya adalah rahmat yang dapat digunakan sebagai parameter apakah kita sedang berada kebaikan atau dosa. jika kesulitan itu begitu pekat dan tidak kunjung selesai itu tanda bahwa kita berada dalam keadaan berdosa. Kesulitan yang hanya berupa ujian atau cobaan untuk naik kelas kehidupan tidaklah selamnya karena ketika sudah samapai pada titik nadir Dia akan datang membawa banyak kemudahan dan kemuliaan. Mungkin pemabca pernah mendapati orang disekitar yang setelah jatuh kehidupannya melejit naik prestasinya. itulah contoh ujian, dengan kesulitan  seharusnya kita bisa berubah menjadi orang baik sehingga datanglah pertolongan dan kemudahan.

Selain sebagai tanda, kesulitan juga dapat memunculkan banyak inovasi dalam kehidupan ini. Alat-alat atau apapun yang ada untuk memudahkan kehidupan itu merupakan hasil dari kesulitan yang disikapi dengan bijak atau mau BERPIKIR untuk menghilangkannya.

OK kawan mungkin sampai disini dulu ya.. terimakasih atas kunjungannya dan kesediaanya untuk membaca. Kesalahan dalam tulisan ini adalah karena kebodohan penulis jika ada kebenaran itu adalah dari Sang Maha.

tetaqp semangat jangan bersedih lagi ya...

0 komentar:

Posting Komentar